468x60 Ads

Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak


A. Perubahan Identitas Wajib Pajak, meliputi :
a. Perubahan nama Wajib Pajak karena penggantian nama;
b. Perubahan bentuk badan hukum;
c. Perubahan Nomor Pokok Wajib Pajak karena adanya kesalahan (misalnya 9 (sembilan) digit pertama Nomor Pokok Wajib Pajak cabang tidak sama dengan 9 (sembilan) digit pertama Nomor Pokok Wajib Pajak pusat);
d. Perubahan alamat Wajib Pajak karena perpindahan tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang sama;
e. Perubahan jenis pajak, karena sesuatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah;
f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha Wajib Pajak;
g. Perubahan status usaha Wajib Pajak.


B. Persyaratan :
Mengisi formulir yang telah disediakan di KPP, menandatanganinya dan melampirkan :
1. Asli SKT, Pengukuhan PKP dan Kartu NPWP
2. Fotokopi akte perubahan dan surat persetujuan BKPM untuk perubahan nama perusahaan, jenis usaha dan pengurus (untuk PMA)
3. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang untuk perubahan alamat
4. Asli surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya)
5. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Penduduk Indonesia, atau paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari yang bersangkutan bagi orang asing (formulir terlampir) karena pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang sama




C.  Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak 

1.3.1.  Wajib  Pajak  mengajukan  Permohonan  Pendaftaran  dan  Perubahan  Data  Wajib 
Pajak  yang  telah  diisi  dan  ditandatangani  beserta  lampiran  yang  disyaratkan 
kepada Petugas Tempat Pelayanan Terpadu. 
1.3.2.  Petugas  Tempat  Pelayanan  Terpadu  menerima  berkas  permohonan  perubahan 
identitas Wajib Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal 
berkas  permohonan  belum  lengkap,  dihimbau  kepada  Wajib  Pajak  untuk 
melengkapinya.  Dalam  hal  berkas  permohonan  sudah  lengkap,  Petugas  Tempat 
Pelayanan  Terpadu  akan  mencetak  Bukti  Penerimaan  Surat  dan  Lembar 
Pengawasan  Arus  Dokumen.  Bukti  Penerimaan  Surat  akan  diserahkan  kepada 
Wajib  Pajak  sedangkan  Lembar  Pengawasan  Arus  Dokumen  akan  digabungkan 
dengan  berkas  permohonan  kemudian  diteruskan  kepada  Pelaksana  Seksi 
Pelayanan. 
1.3.3.  Pelaksana Seksi Pelayanan merekam berkas perubahan data Wajib Pajak. 
1.3.4.  Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu 
Nomor Pokok Wajib Pajak.  Jika Wajib Pajak  telah dikukuhkan  sebagai Pengusaha 
Kena Pajak, Pelaksana  Seksi Pelayanan  juga mencetak  konsep  Surat Pengukuhan 
Pengusaha  Kena  Pajak.  Surat  Keterangan  Terdaftar,  Kartu  Nomor  Pokok  Wajib 
Pajak,  dan  konsep  Surat  Pengukuhan  Pengusaha  Kena  Pajak  dicetak  masing‐
masing rangkap dua : 
Lembar ke‐1   : untuk Wajib Pajak 
Lembar ke‐2   : untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak 
1.3.5.  Kepala  Seksi  Pelayanan  menandatangani  Surat  Keterangan  Terdaftar  dan  Surat 
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kemudian menyerahkannya kepada Pelaksana 
Seksi Pelayanan. 
1.3.6.  Pelaksana  Seksi  Pelayanan  menerima  dokumen  yang  telah  ditandatangani, 
memberi nomor, memberi stempel kantor, memisahkan dokumen untuk arsip dan 
dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.  
1.3.7.  Pelaksana  Seksi  Pelayanan  mengarsipkan  dan  menyerahkan  dokumen  kepada 
Wajib Pajak melalui  Subbagian Umum  (SOP  Tata Cara Penyampaian Dokumen di 
Kantor Pelayanan Pajak). 
1.3.8.  Proses selesai. 


D. Jangka Waktu Penyelesaian :
SKT, SK Pengukuhan PKP dan Kartu NPWP yang baru diterbitkan paling lama pada hari kerja berikutnya sejak permohonan dan persyaratan diterima KPP secara lengkap.



Sumber: www.pajak.go.id
SOP DJP
majalahpajak.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar